Minahasa –Mitra Adhyaksa-Tumpukan botol plastik bekas dan berbagai jenis sampah mengapung di saluran air di Kelurahan Tataaran, Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kondisi ini menimbulkan pemandangan kumuh sekaligus mencemari lingkungan sekitar.
Fenomena tersebut menjadi bagian dari masalah serius sampah plastik, di mana kantong, kemasan, hingga botol air mineral kerap dibuang sembarangan. Selain merusak estetika lingkungan, sampah yang menumpuk di saluran air juga berpotensi menyumbat aliran, memicu banjir, dan menimbulkan bau tidak sedap.
Dampaknya tidak berhenti pada kerusakan lingkungan saja. Air yang tergenang akibat saluran tersumbat dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, sehingga meningkatkan risiko penyakit seperti demam berdarah di tengah masyarakat.
Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran sebagian warga yang masih membuang sampah sembarangan. Karena itu, diperlukan peran aktif seluruh pihak – mulai dari pemerintah, tokoh masyarakat, hingga warga – untuk meningkatkan edukasi, memperketat pengelolaan sampah, serta mendorong inovasi pengolahan limbah menjadi produk bernilai guna, sehingga volume sampah plastik di lingkungan dapat berkurang secara signifikan.
(Atr)
