Lampung Barat ( Mitra Adhyaksa) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sebarus di Kabupaten Lampung Barat menjadi sorotan publik setelah tim investigasi Mitra Adhyaksa bersama Masyarakat Independen GERMASI menemukan fakta mencengangkan — saluran pembuangan limbah akhir di lokasi itu mengalami kerusakan dan dibiarkan mengalir ke lingkungan sekitar tanpa perbaikan.(3/11/2025)

Pantauan di lapangan memperlihatkan bau menyengat menusuk hidung di area belakang dapur SPPG Sebarus. Limbah cair tampak mengalir ke siring jalan bahkan masuk hingga ke kebun warga, menimbulkan genangan kotor dan potensi pencemaran serius. Kondisi ini diduga sudah berlangsung lebih dari dua minggu, bahkan mendekati satu bulan penuh tanpa tindakan nyata.
Ketika tim mencoba meminta klarifikasi, kepala dapur SPPG tidak berada di lokasi. Hanya Agung, pengawas lapangan, yang berhasil ditemui. Ia membenarkan adanya kerusakan saluran limbah tersebut.
“Benar, itu memang rusak. Kami sudah mengajukan ke yayasan untuk diperbaiki,hari ini suratnya sudah kami kirim,” ujar Agung saat dikonfirmasi di lokasi.
Namun, pernyataan itu justru dibantah langsung oleh Leska Silvanda, Kepala Yayasan Asa Nusa Sejahtera, lembaga yang menaungi SPPG Sebarus. Saat dikonfirmasi, Leska menegaskan tidak ada surat pengajuan perbaikan yang diterima dari pihak dapur.
“Kami sudah mengecek, tapi sampai saat ini belum ada surat permohonan perbaikan yang masuk,” tegasnya.

Fakta bahwa SPPG Sebarus membiarkan limbah mencemari lingkungan selama sebulan penuh menimbulkan dugaan adanya pembiaran sistematis dan kelalaian serius dari pihak pengelola.
Kondisi ini harus segera ditindak oleh Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, serta pihak terkait lainnya, agar memastikan SPPG Sebarus memulihkan dampak pencemaran yang telah terjadi di sekitar lokasi.
Kasus ini membuka kembali pertanyaan besar: Seberapa ketat sebenarnya pengawasan pemerintah terhadap lembaga penyedia makanan bagi anak-anak sekolah? Dan mengapa kepala dapur terkesan sulit untuk ditemui untuk dikonfirmasi ….
Bersambung.
( Wahdi – Red )
